0 komentar

VISI, MISI dan PROGRAM KERJA

Pertemuan Cikal NU pada tanggal 24 Desember 2011 di gedung NU Jepara yang dihadiri :
a.       Ahmad Zaini
b.      Muhammad Rendi
c.       Zanuar Alwi
d.      Sholiqin
e.       Manutho Muhammad
f.       Ainun Naim F.
g.      Zumaroh
h.      Naili

Memetapkan visi, misi dan program kerja Cikal NU sebagai berikut:

VISI
Ikut Serta Membangun Karakter Pelajar Islam Ala Ahlussunnah Wal Jamaah
MISI
1.    Mencetak pelajar Islam yang dinamis, religious, dan peka zaman.
2.    Mengadakan kegiatan yang sesuai dengannilai-nilai Islam Sunni.
3.    Mempererat solidaritas antar anggota.
Program Kerja Semester Pertama 2012
1.    Mengadakan diskusi
2.    Mengadakan lomba menulis cerpen, dan pidato bahasa Indonesia, Inggris dan Arab.
3.    Mengadakan study tour ke PLTU Tanjung Jati B
i
k

by: Azai




0 komentar

FILOSOFI LOGO CIKAL NU

 FILOSOFI LOGO CIKAL NU Kab. JEPARA (26/12/2010)


MAKNA GAMBAR

Ø  Satu bintang paling atas     : Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
Ø 4 Bintang di bawahnya      : Kepemimpinan dan keteladanan Khulafaurrasyidin
Ø 4 Bintang paling bawah     : 4 Imam
Ø  Keseluruhan Bintang (9)    : Keikhlasan dan keteguhan Walisongo
Ø CIKAL NU           : Identitas Organisasi dibawah naungan PC. IPNU-IPPNU                                             Kab. Jepara
Ø Bumi                                   : Tempat Mnusia hidup, beramal dan berjuang
Ø 2 Pita                                  : Ikatan, persatuan dan kebersamaan antara IPNU-IPPNU
Ø 2 Sayap                        : Keseimbangan antara pribadi dan Organisasi dan sebagai                                               simbol untuk meraih tujuan Organisasi
Ø 6 helai sayap bagian luar    : Rukun Iman
Ø 5 helai sayap bagian dalam: Rukun Islam
Ø Pensil                                  : Sarana untuk menyampaikan sebuah karya dan sarana                                                   menuntut ilmu
Ø  2 Kitab                               : Sumber utama hukum Islam; Al-Qur'an dan Al-Hadits
Ø  3 sudut (bagian atas)          : Simbolis 3 Wilayah
Ø 1 sudut (bagian bawah)      : Pemersatuan 3 Wilayah kedalam suatu wadah dibawah                                                   naungan PC. IPNU-IPPNU Kab. Jepara yaitu CIKAL NU
Ø  Cekungan (samping)          : Tidak besar hati


Ø  MAKNA WARNA

Ø Kuning (tepi)                      : Simbol kedewasaan dan kematangan dalam bertindak dan berfikir                                                 sesuai dengan ajaran Islam
Ø Hijau tua (dasar)                 : Simbol kedewasaan dan proses menuju kematangan
Ø Kuning (bintang)                : Simbol terang cahaya yang diharapkan mampu menerangi kegelapan                                 di setiap tingkatan masyarakat
Ø Putih (kitab)                       : penyejuk hati dan penuntun jiwa menuju kearah yang lebih baik
Ø Kuning (kitab)                    : simbol buah jeruk yang mempunyai variasi warna; asam-manisnya  dalam menuntut ilmu
Ø Hijau (bumi)                       : Daratan hijau sebagai tanda kesuburan alam
Ø Biru (bumi)                         : Kebebasan dalam berkarya
Ø Merah (pita)                        : Semangat yang tinggi tanpa kenal menyerah dan tak mudah                                           mengeluh
Ø Putih ( CIKAL NU)           : Hati suci yang dimiliki anggota CIKAL NU
Ø Putih (sayap)                      : Untuk mencapai tujuan Organisasi di butuhkan kejujuran
Ø Cokelat (pensil)                  : Simbol tanah; Rendah diri

Oleh : Mohammad Ainun Naim Failashuf (anngota CIKAL NU)

0 komentar

Wujudku

seonggok daging tak bertulang,
sebongkah besi tak berjiwa,
terkuntang-kantung tanpa arah tujuan,
mengalir mengikuti arus kehidupan,
bukan berarti tanpa tujuan,
hanyalah,
sebuah mesin yang tak terkendali,
tanpa nama.

By: Aim

0 komentar

Manunggaling Gusti

suwijining kawulo
iku wes nyiji kaliyan rogo
sopo pengeran kang moho kuoso
biso ngerti sopo awak ndewe kaliyan karep siro
yen weroh ing rupo
yen mati opo rogo
amergi siro kang podo kuwatir ing roso
kang ingsun pikir bakal dadi olo
ing siwijining menungso
tasawuf iku dipikir rak patio
melane kwi podo nganehake siro

BY : aIM

0 komentar

Kunci Kami

Panggilan dari rumah-Nya mengiringi
kelabu senja menghiasi pandanganku
Mataku tak mampu melihat sosoknya
Berkelebak hitam pekat mengkilat di mataku
itulah salah satu hal yang tertampung
dalam sesuatu yang menyempurnakanku
penjepit itu menggigit rambut oleh tangannya
berbalut sutera hitam menutupi sosoknya.

0 komentar

Siapa Aku ??

Mereka itu Pujangga dengan seribu kata cinta
Tapi bukan aku
Mereka itu Saudagar yang berlayar kemana-mana
Tapi bukan aku
Mereka itu Pengemis yang selalu meminta-minta
Tapi bukan aku
Mereka itu Petani yang sedang membajak sawahnya
Tapi bukan aku
Mereka itu Superstars yang di kenal ribuan manusia
Tapi bukan aku
Mereka itu Tentara sang pelindung Negara
Tapi buka...

0 komentar

Lahirnya IPNU

I. Sejarah lahirnya IPNU
Berawal dari ide para putra Nahdlatul Ulama, yakni pelajar dan santri pondok pesantren untuk mendirikan suatu kelompok atau perkumpulan .
• Pada tahun 1939 lahir PERSANO (Persatoean Santri Nahdlatoel Oelama).
• Pada tahun 1947 Lahir IMNU (Ikatan Murid Nahdlatul Ulama) di Malang.
• Pada tahun 1950 berdiri IMNU (Ikatan Mubaligh Nahdlatul Ulama di Semarang.
• PARPENO (Persatoean Pelajar Nahdlatoel Oelama) di Kediri.
• Di Bangil berdiri Ikatan Pelajar Islam Nahdlatul Ulama.
Namun organisasi-organisasi yang telah berdiri di atas masih berjuang sendiri-sendiri dan tidak mengenal di antara satu sama lain.
Bertitik tolak dari kenyataan tersebut, maka Almarhum Tholcha Mansyur (Malang), Sofyan Cholil (Jombang), H. Mustamal (Solo) bermusyawarah untuk mempersatukan organisasi-organisasi tersebut dalam satu wadah, satu nama dan satu faham dengan nama IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) saat berlangsung kongres LP Ma’arif di Semarang pada tanggal 24 Februari 1954/20 Jumadil akhir 1373 Hijriyah.
Pada kongres ke VI di Surabaya IPNU menjadi badan otonom NU (Nahdlatul Ulama). Sehingga IPNU Berhak mengatur rumah tangganya sendiri baik ke luar maupun ke dalam, tidak lagi tergantung kepada kebijakan LP Ma’arif.
Pada perkembangan selanjutnya IPNU berubah nama menjadi Ikatan Putra Nahdlatul Ulama saat kongres ke X di Jombang disebabkan organisasi pelajar yang diakui pemerintah hanya OSIS sebagai organisasi intra sekolah dan Pramuka sebagai organisasi ekstra sekolah. Sehingga ladang garap IPNU tidak hanya pelajar dan santri saja, tetapi juga pemuda, remaja dan mahasiswa.
Di dalam kongres XIV tanggal 18 – 24 Juni 2003 di Surabaya IPNU sepakat untuk kembali ke habitatnya semula dengan berganti nama menjadi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dengan orientasi pelajar, santri dan mahasiswa.
Lahirnya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dilatar belakangi oleh adanya kebutuhan wadah pengkaderan bagi generasi muda NU yang bersumber dari kalangan pesantren dan pendidikan umum, yang diharapkan dapat berkiprah di berbagai bidang, baik politik (kebangsaan), birokrasi, maupun bidang-bidang profesi lainnya. Pada awalnya embrio organisasi ini adalah berbagai organisasi atau asosiasi pelajar dan santri NU yang masih bersifat lokal dan parsial.
II. Tujuan Organisasi
Terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah swt., berilmu, berakhlaq mulia, dan berwawasan kebangsaan serta bertanggung jawab atas tegaknya syariat Islam menurut faham Ahlussunnah wal Jama’ah yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Di bidang pendidikan IPNU mempunyai tujuan:
• Untuk memelihara rasa persatuan dan kekeluargaan di antara pelajar umum, santri dan mahasiswa.
• Membina dan meningkatkan pendidikan dan kebudayaan Islam.
• Meningkatkan harkat masyarakat Indonesia yang berasusila dan mengabdi kepada agama, bangsa dan negara.
III. Trilogi IPNU
Konsep dasar perjuangan IPNU di masyarakat pelajar
Belajar – Berjuang – Bertaqwa
IV. Lambang Organisasihttp://ipnuippnuergamor25.files.wordpress.com/2010/06/ipnu2.jpeg?w=150&h=150
Gambar Logo IPNU
Makna Logo
Warna dasar hijau tua: Subur
Bentuk bulatan: Kontinyu (berkesinam-bungan)
Lingkaran dasar putih Lingkaran tengah kuning: Hikmah dan cita-cita tinggi
Huruf IPNU putih: Suci
3 titik di antara singkatan IPNU: Islam, Iman, Ihsan
6 garis strip (kanan 3 dan kiri 3) putih: Suci
9 bintang kuning: Lambang NU
2 kitab putih: Al-Qur’an dan Al-Hadits
2 bulu angsa bersilang putih: Menuntut ilmu agama dan ilmu umum
5 sudut bintang: Rukun Islam
V. Citra Diri Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama
Citra diri IPNU & IPPNU dilandasi oleh pokok-pokok pikiran bahwa manusia bertanggung jawab melaksanakan misi khalifah, yaitu memelihara, mengatur, dan memakmurkan bumi.
Makna dan fungsi manusia sebagai khalifah memiliki dua dimensi, yaitu dimensi sosial (horizontal) dan dimensi ilahiah (vertikal)
1. Sosial bermakna mengenal alam, memikirkannya, dan memanfaatkan alam demi kebaikan dan ketinggian derajat manusia sendiri.
2. Ilahiah yaitu mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di hadapan Allah SWT.
Secara sosiologis manusia merupakan suatu komunitas yang memiliki nila-nilai kemanusiaan (moral, nilai sosial dan nilai keilmuan)
VI. Kondisi IPNU Sebelum Khitthah NU
IPNU telah melangkah menuju kemajuan dan kiprahnya telah diakui masyarakat. Namun pada perkembangannya tidak dapat mencapai puncak programnya, karena NU sebagai organisasi induknya pada saat itu masih terbawa arus politik sehingga ummat tidak menjadi perhatian utama.
VII. Kondisi IPNU Pasca Khitthah NU
Perkembangan pasca khittah NU dan Kongres Jombang sangat menggembi-rakan karena khittah mampu mencipatkan iklim yang kondusif bagi pengem-bangan organisasi.
Namun IPNU menyadari bahwa sumbangannya sendiri dan masyarakat luas belum banyak. Dan generasi muda sebagai tenaga potensial pembangunan nasional membutuhkan pembinaan, maka IPNU memandang mendesak adanya konsep Citra Diri IPNU dalam rangka meningkatkan keperansertaannya dalam pembangunan bangsa.
VIII. Hakikat IPNU
IPNU adalah wadah perjuangan pelajar NU untuk mensosialisasikan komitmen, nilai-nilai kebangsaan, keislaman, keilmuan, kekaderan, dan keterpelajaran dalam upaya penggalian dan pembinaan potensi sumberdaya anggota yang senantiasa mengamalkan kerja nyata demi tegaknya ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamah dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
IX. Orientasi IPNU
Orientasi IPNU berpijak pada kesemestaaan organisasi dan anggotanya untuk senantiasa menempatkan pergerakan pada zona keterpelajaran dengan kaidah belajar, berjuang dan bertaqwa yang bercorak dasar dengan wawasan kebangsaan, keislaman, keilmuan, kekaderan, dan keterpelajaran.
1. Wawasan Kebangsaan, adalah wawasan yang dijiwai oleh asas kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan, yang mengakui kebhinnekaan sosial budaya, yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, hakikat dan martabat manusia, yang memiliki komitmen dan kepedulian terhadap nasib bangsa dan negara berlandaskan prinsip keadilan, persamaan, dan demokrasi.
2. Wawasan Keislaman, adalah wawasan yang menempatkan ajaran agama Islam sebagai sumber motivasi dan inspirasi dalam memberikan makna dan arah pembangunan manusia, sehingga IPNU dalam bermasyarakat bersikap:
• Tawasuth dan I’tidal yakni menjunjung tinggi prinsip keadilan dan kejujuran, bersikap membangun dan menghindari tindakan dan kehendak dengan menggunakan kekuasaan dan kedhaliman,
• Tasamuh yaitu toleran terhadap perbedaan pendapat
• Tawazun yaitu seimbang dalam menjalin hubungan antara manusia dan Tuhannya, serta manusia dan lingkungannya.
• Amar Ma’ruf Nahi Mungkar yaitu memiliki kecenderungan untuk melaksanakan usaha perbaikan, serta mencegah kerusakan harkat manusia dan kerusakan lingkungan, mandiri, bebas, terbuka, dan bertanggung jawab, bersikap dan bertindak.
3. Wawasan Keilmuan, adalah wawasan yang menempatkan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk mengembangkan kecerdasan anggota dan kader.
4. Wawasan Kekaderan, Wawasan yang menempatkan organisasi sebagai wadah untuk membina anggota agar menjadi kader-kader yang memiliki komitmen terhadap ideologi, cita-cita perjuangan organisasi, bertanggung jawab dalam mengembangkan dan membentengi organisasi. Membentuk pribadi yang menghayati dan mengamalkan ajaran islam ala Ahlussunah Wal Jama’ah, memiliki komitmen terhadap ilmu pengetahuian serta memiliki kemampuan teknis mengembangkan organisasai kepemimpinan, kemandirian dan kepopuleran.
5. Wawasan Keterpelajaran, adalah wawasan yang menempatkan organisasi dan anggota pada pementapan diri sebagai centre of excellence pemberdayaan sumbrer daya terdidik yang berilmu, berkeahlian dan visioner, memiliki strategi dan operasionalisasi yang berpihak kepada kebenaran, kejujuran serta amar ma’ruf nahi mungkar.
X. Posisi IPNU
a. Posisi Intern
IPNU sebagai perangkat dan badan otonom NU secara kelembagaan memiliki kedudukan yang sama dan sederajat dengan badan-badan otonom lain yaitu memiliki tugas utama melaksanakan kebijakan NU.
b. Posisi Ekstern
IPNU adalah bagian dari generasi muda Indonesia yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara Republik Indonesia dan merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya dan cita-cita perjuanagan Nahdlatul Ulama serta cita-cita bangsa Indonesia.
c. Fungsi
IPNU berfungsi sebagai:
• Wadah berhimpun pelejar NU untuk melanjutkan semangat, jiwa dan nilai-nilai Nahdliyah
• Wadah komunikasi pelajar NU untuk menggalang Ukhuwah Islamiyah dan mengembangkan syari’at Islam.
• Wadah kaderisasi pelajar NU untuk mempersiapkan kader-kader bangsa.
• Wadah aktualisasi pelajar NU dalam pelaksanaan dan pengembangan Syariat Islam
XI. Visi IPNU
Visi IPNU adalah terbentuknya putra putra bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlaq mulia dan berwawasan kebangsaan serta bertanggung jawab atas tegak dan terlaksananya Syariat Islam menurut faham Ahlussunnah wal Jama’ah yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
XII. Misi IPNU
1. Menghimpun dan membina pelajar Nahdlatul Ulama dalam satu wadah organisasi IPNU
2. Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus perjuangan bangsa
3. Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun landasan program perjuangan sesuai dengan perkembangan masyarakat (maslahah Al-Amah), guna terwujudnya Khaira Ummah
4. Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan pihak lain selama tidak merugikan organisasi
XIII. Struktur Organisasi IPNU
1. Pimpinan tertinggi IPNU di ibu kota Negara disebut Pimpinan Pusat IPNU (PP IPNU)
2. Pimpinan IPNU di provinsi disebut Pimpinan Wilayah IPNU (PW IPNU)
3. Pimpinan IPNU di kabupaten/kota disebut Pimpinan Cabang IPNU (PC IPNU)
4. Pimpinan IPNU di kecamatan disebut Pimpinan Anak Cabang IPNU (PAC IPNU)
5. Pimpinan IPNU di desa/kelurahan disebut Pimpinan Ranting IPNU (PR IPNU)
6. Pimpinan IPNU di Lembaga Pendidikan perguruan tinggi, pondok pesantren, SLTP/MTs, SLTA/MA dan yang sederajat disebut Pimpinan Komisariat IPNU (PK IPNU)
XIV. Alumni IPNU yang Menjadi “Orang Besar”
IPNU sebagai salah satu organisasi pelajar yang berskala nasional telah menumbuhkan berbagai tokoh-tokoh yang mempunyai peran penting dalam kemajuan Bangsa Indonesia, khususnya ummat Islam. Tokoh-tokoh tersebut antara lain:
1. Bapak KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
• Mantan ketua IPNU Komisariat PP Tambakberas Jombang
• Mantan Presiden RI
• Ketua Dewan Syuro PKB
2. Bapak Prof. Dr. KH. M. Tolhah Hasan (Singosari)
• Duduk sebagai Ketua cabang IPNU Malang ketika masih di bangku SLTP
• Mantan Menteri Agama (Kabinet Indonesia Bersatu-Era Gus Dur)
• Pernah menghadap Bupati Malang dengan hanya memakai celana pendek (seragam SLTP pada waktu itu)
3. Bapak Dr. KH. A. Hasyim Muzadi (Malang)
• Mantan Ketua Cabang Tuban
• Ketua Pengurus Besar NU sekarang di Jakarta
• Sekjen ICIS (International Conference of Islamic Scholars – Forum silaturahmi ulama & cendekiawan Islam sedunia)
4. Bapak Hamzah Haz
• Mantan ketua Pengurus Cabang NU Kutai
• Mantan Wakil Presiden RI
• Ketua Umum DPP PPP
5. Ida Fauziah
• Anggota DPR RI – sekarang
• Ketua PPKB pusat – sekarang
6. Khofifah Indar Parawansa
• Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan
• Ketua PP Muslimat NU – sekarang
• Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh lainnya.
I. Khatimah
Dengan berbagai pemaparan di atas, maka diharapkan generasi-generasi penerus IPNU & IPPNU dapat memahami organisasi IPNU & IPPNU sampai dengan permasalahan yang sekecil-kecilnya. Dengan pemahaman dan keteladanan dari tokoh-tokoh pendahulu IPNU & IPPNU, kita dapat menjadi penerus perjuangan yang benar-benar berjuang mewujudkan kejayaan ummat Islam, khususnya warga Nahdliyin Semua itu untuk mencapai satu tujuan meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT sebagaimana motto IPNU & IPPNU “belajar, berjuang, dan bertaqwa”.
Cita-cita Kita:
“Terwujudnya pelajar-pelajar yang bertaqwa kepada Allah SWT,berilmu, inovatif, dan kreatif serta berguna dengan berdasarkan syariat Islam”

by : Aim

0 komentar

Dasar Kepemimpinan


POKOK BAHASAN
1. Pengertian kepemimpinan
2. Macam-macam kepemimpinan
3. Teori munculnya pemimpin di masyarakat
A. PENGERTIAN PEMIMPIN
Menurut Prof. Dr. H. Arifin Abdurrahman
Pemimpin adalah orang yang menggerakkan orang lain yang ada disekelilingnya untuk mengikuti langkah untuk mencapai tujuan.
Menurut Dr. Mr. S. Prayudi Atmosudirjo
Pemimpin adalah orang-orang yang mempengaruhi orang-orang lain agar orang-orang itu mau menjalankan apa yang dikehendakinya.
Sifat kepemimpinan dapat muncul karena beberapa hal, diantaranya :
a. Keturunan
“ Bahwa orang yang dilahirkan menjadi pemimpin ini telah mempunyai bakat yang terdapat pada pribadinya, mentalnya, baik fisiknya. Dalam keadaan ini ia telah ditakdirkan menjadi pemimpin dan kelak keturunannya akan timbul pula sebagai pemimpin”
b. Kejiwaan
“ Bahwa bakat kepemimpinan seseorang ini dapat dibentuk sesuai dengan jiwa seseorang. Sehingga apabila ini diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup “
c. Lingkungan
“ Bahwa pemimpin adalah hasil dari pada lingkungan “
B. TIPOLOGI PEMIMPIN
1. Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan yang berdasarkan kekuatan mutlak, sehingga keputusan ada ditangan pemimpin yang menganggap dirinya lebih mengetahui dalam segala hal. ( gambar segitiga )
2. Kepemimpinan bebes atau liberal
Kepemimpinan dimana anggota kelompok diberi kebebasan dalam menentukan tujuan kelompok. Pemimpin bersifat pasif, tidak inisiatif dan sebagai penonton. ( gambar huruf Z )
3. Kepemimpian demokratis
Kepemimpinan dimana pemimpin di dalam melakukan tugasnya melibatkan secara kolektif anggotanya, sehingga keputusan merupaka keputusan bersama (gambar lingkaran )
4. Kepemimpinan Karismatik
Kepemimpinan yang berdasarkan tradisi dan sejarah merupakan dasar hokum istimewa sang pemimpin, yaitu secara turun-temurun. ( Gambar bujur sangkar )
C. FUNGSI PEMIMPIN
1. Fungsi analisa
Seorang pemimpin harus mampu mengolah kebutuhan, masalah, tujuan program dan keadaa yang dipimpin.
2. Fungsi pengarah
Seorang pemimpin dapat membagi tugas, tanggungjawab dan membimbing serta mengarahkan
3. Fungsi pembentukan susunan
Seorang pemimpin dapat menyusun ketertiban, keamanan dan keterbukaan
4. Fungsi pemeliharaan
Seorang pemimpin dapat memelihara suasana, semangat kerja, peningkatan serta pengembangan usaha
D. MUNCULNYA PEMIMPIN DI MASYARAKAT
Melalui pendekatan perilaku bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh gaya bersikap atau bertindak pemimpin yang bersangkutan. Gaya bersikap bertindak akan nampak dari cara melakukan sesuatu pekerjaan antara lain akan nampak dari cara memberikan perintah, cara memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara membuat keputusan, cara mencorong semangat bawahannya, cara memberikan bimbingan, cara menegakkan disiplin, cara mengawasi pekerjaan bawahan, cara meminta laporan dari bawahan, cara memimpin rapat, cara menegur kesalahan bawahan dan lain-lain.
Apbila dalam melakukan kegiatan tersebut pemimpin menempuh dengan cara tegas, keras, sepihak, yang penting tugas selesai dengan baik, yang bersalah langsung dihukum, maka gaya kepemimpinan seperti itu cenderung dinamakan gaya pemimpin yang otoriter. Sebaliknya apabila dalam melakukan kegiatan tersebut pemimpin menempuh dengan cara halus, simpatik, interaksi timbal balik, melakukan ajakan, menghargai pendapat orang lalin, memperhatikan perasaan, membinan hubungan serasi, maka gaya kepemimpinan ini cenderung dinamakan gaya pemimpin yang demokratis.
Dua macam pandangan tersebut menimbulkan adanya gaya kepemimpinan yang berbeda. Pandangan klasik lebih mengutamakan otoriter sedangkan modern lebih mengutamakan gaya demokratis.
E. NILAI KEPEMIMPINAN
Nilai kepemimpinan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
a. Berpandangan jauh kedepan ( forcasting )
Dalama penyusunan program kerja organisasi diperlukan ketajaman pandangan jauh ke masa yang akan datang tentang kemungkinan, sehingga tidak hanya puas keberhasilan yang lalu, dan mampu menganalisa keadaan.
b. Bertindak dan bersikap bijaksana
Karena yang dihadapi dalam sebuah organisasi manusia dengan segala dinamikanya, maka dengan ini orang akan menerimanya dengan sukarela
c. Berpengetahuan luas
Sebab berbagai masalah dan problem organisasi sangat kompleks, sehingga wawasan keilmuan pengetahuan sangat diharapkan
d. Bersikap adil
e. Berpendirian teguh
Sehingga tidak mudah diombang-ambing situasi dan kondisi apapun yang dihadapi
f. Berhati ikhlas
Tulus dalam mengabdi demi keberhasilan organisasi, tanpa parih, semata-mata

0 komentar

untukku darinya.....

cinta tidak pernah meminta,ia senantiasa memberi,cinta membawa penderitaan,ttapi tdk pernah berdendam
tak pernah membalz dendam..........
dimana ada cinta di situ ada kehidupan........
manakala kebencian membawa kemusnahan.......
cinta sejati adalah dia mencintai orang lain,dan ketika kita masih mampu tersenyum,sambil berkata
"aku turut bahagia untuk mu........."
cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan......
walaupun kita telah di kecewakan......
karena cinta adalah perasaan yang mesti ada pada tiap2 diri manusia,ia laksana setitis embun yg turun dari langit,bersih dan suci.........
namun,ketika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan,kedustaan,
penipu,langkah serong dan hal lain yang tercela......
tetapi ketika ia jatuh kepada tanha yang subur,di sana akan tumbuh kesucian hati.....
by : Anggita puteri, diposkan oleh : anak Cikal
                                                Jogja, 23 Juli 2010

0 komentar

pondasi jiwa,,,,

A : Accept.
Terimalah diri Anda
sebagaimana adanya. B :
Believe.
Percayalah terhadap
kemampuan Anda untuk
meraih apa yang Anda
inginkan dalam hidup.
C : Care.
Pedulilah pada
kemampuan Anda meraih
apa yang Anda inginkan
dalam hidup.
D : Direct.
Arahkan pikiran pada
hal-hal positif yang
meningkatkan
kepercayaan diri.
E : Earn.
Terimalah penghargaan
yang diberi orang lain
dengan tetap berusaha
menjadi yang lebih baik
F : Face.
Hadapi masalah dengan
benar dan yakin.
G : Go.
Berangkatlah dari
kebenaran.
H : Homework.
Pekerjaan rumah adalah
langkah penting untuk
pengumpulan informasi.
I : Ignore.
Abaikan celaan orang
yang menghalangi jalan
Anda mencapai tujuan.
J : Jealously.
Rasa iri dapat membuat
Anda tidak menghargai
kelebihan Anda sendiri.
K : Keep.
Terus berusaha walaupun
beberapa kali gagal.
L : Learn.
Belajar dari kesalahan
dan berusaha untuk
tidak mengulanginya.
M : Mind.
Perhatikan urusan
sendiri dan tidak
menyebar gosip tentang
orang lain.
N : Never.
Jangan terlibat skAndal
seks, obat terlarang, dan
alkohol.
O : Observe.
Amatilah segala hal di
sekeliling Anda.
Perhatikan, dengarkan,
dan belajar dari orang
lain.
P : Patience.
Sabar adalah kekuatan
tak ternilai yang
membuat Anda terus
berusaha.
Q : Question.
Pertanyaan perlu untuk
mencari jawaban yang
benar dan menambah
ilmu.
R : Respect.
Hargai diri sendiri dan
juga orang lain.
S : Self confidence, self
esteem, self respect.
Percaya diri, harga diri,
citra diri, penghormatan
diri akan membebaskan
kita dari saat-saat
tegang.
T : Take.
Bertanggung jawab pada
setiap tindakan Anda.
U : Understand.
Pahami bahwa hidup itu
naik turun, namun tak
ada yang dapat
mengalahkan Anda.
V : Value.
Nilai diri sendiri dan
orang lain, berusahalah
melakukan yang lebih
baik tiap saat.
W : Work.
Bekerja dengan giat,
jangan lupa berdoa.
X : X'tra.
Usaha lebih keras
membawa keberhasilan.
Y : You.
Anda dapat membuat
suatu yang berbeda.
Z : Zero.
Usaha nol membawa
hasil nol pula

1 komentar

PC IPNU-IPPNU Jepara Adakan LAKUT

Jepara-Pimpinan cabang ikatan pelajar nahdlatu ulama' dan ikatan pelajar putri nahdlatul ulama' Kabupaten Jepara mengadakan Latiham kader utama (LAKUT) pada Jum'at sampai Ahad (29-31/07) di gedung NU Jepara. Lakut tersebut diikuti oleh 32 peserta dari 11 Pimpinan Anak Cabang yang ada di Jepara.


Ketua kegiatan tersebut, Naslur mengatakan bahwa Lakut merupakan puncak kaderisasi secara formal yang dilakukan oleh PC IPNU-IPPNU Jepara. "Dalam skema kaderisasi secara terstruktur ditingkat pimpinan cabang, lakut merupakan bagian tertinggi setelah Makesta dan Lakmud," ungkapnya.

"Salah satu tujuan diselenggarakannya LAtihan Kader Utama adalah menciptakan kader-kader IPNU-IPPNU yang berpegang teguh terhadap ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah dan mempunyai kesadaran yang tinggi serta memiliki pengetahuan yang mendalam dan ketrampilan yang memadai dalam berorganisasi." Jelasnya saat memberikan materi perkenalan.

Dalam kegiatan tersebut, para peserta dilatih dan dibekali ilmu dalam berorganisasi. Materi yang diajarkan pada Lakut tersebut adalah materi Ahlussunnah Wal Jama'ah, ke-NU-an, IPNU-IPPNU, Kepemimpinan, Strategi Planing, gerakan Sosial, analisa sosial dan networking lobying. 

"Selain materi yang formal, pada Lakut kali ini para peserta juga dibiasakan dengan melestarikan amaliyah-amaliyah warga Nahdlatul Ulama' seperti solat tahajud, Sholawatan, baca al barjanzi dant ahlil." tutur Muhammad Muftil Umam ketua PC IPNU kabupaten Jepara.

kegiatan yang berlangsung tiga tersebut juga mendatangkan pemateri-pemateri yang mumpuni dalam bidangnya, seperti Nur Rohman Fauzan, M Jauharuddin, Zakariyah Anshori, Khoirul Muslimin, Nur Rohman, Muhaimin (Ketua PW IPNU Jawa Tengah) dan Nikmatul Azizah (Ketua PW IPPNU Jawa Tengah).



0 komentar

Hak dan Kewajiban


Pendahuluan
A.    Hak
Berbicara tentang konsep hak, banyak orang yang berbeda pendapat tentang itu. Konsep hak mempunyai nilai penting bagi kemanusian pada zaman sekarang ini. Dari aspek politik,pada aspek politik ini banyak sekali membicarakan tentang “Hak Manusia” dan tentang dokument-dokument politik seperti di Kontitusi Amerika Serikat “seluruh hak manusia”. Yang biasanya setiap manusia mempercayakan kasus mereka pada arah yang tepat.[1]

B.     Kewajiban
Berbicara mengenai kewajiban merupakan hal yang bersifat umum, semua hal yang telah,sekarang dan akan kita lakukan dalam berinteraksi sosial terhadap setiap manusia yang ada disekitar kita. Seperti Orang Tua, Saudara, Tetangga, Teman dan setiap manusia yang bertemu dengan kita dimanapun tempatnya dan kapanpun waktunya karena ada 4 hal hak muslim[2] atas diri kita :
1.      Memberi bantuan pada mereka.
2.      Memberi maaf atas kesalahan mereka.
3.      Tidak mengungkit-ungkit kesalahan mereka.
4.      Cintailah atau bimbing mereka yang telah menyesali kesalahanya.







Pembahasan
A.    Pengertian Hak
Menurut kamus besar bahasa indonesia. Hak adalah segala sesuatu tentang kepemilikan atau kepunyaan,kewenangan untuk berbuat sesuatu yang sudah diatur dalam Undang-undang dasar negara, kewenangan atau kekuasaan yang dimaksud yaitu kekuasaan yang benar untuk menuntut sesuatu berupa harkat,martabat maupun derajat manusia.[3]

Dalam perjalanan sejarahnya, kata Hak lebih muda daripada kata kewajiban, tentang hak sendiri telah di deklarasikan melalui deklarasi HAM PBB pada tahun 1948. Sedangkan kata kewajiban itu telah lahir melalui agama yang mana manusia  berkewajiban menyembah Tuhan dan berbuat antar manusia. Yang dalam bahasa arab sering disebut "حبل من الله وحبل من الناس".

Secara hakiki manusia lahir itu sudah mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda-beda pada setiap manusia. Hak dan kewajiba manusia  tergantung pada tingkatan atau kedudukan mereka dalam lingkungan tempat tinggal atau lingkungan sosial masyarakat.

Hak adalah suatu kewenangan untuk hidup,bersosialisasi,bekerja,belajar dan berkepentingan yang diberikan serta dilindungi oleh hukum pada suatu negara diman mereka bertempat. Dalam Pengertian lain,hak dan kewajiban menurut K. Bertens dalam bukunya yang berjudul Etika memaparkan bahwa dalam pemikiran Romawi Kuno, kata ius-iurus (Latin: hak) hanya menunjukkan hukum dalam sifat yang objektif yang mempunyai arti hak dilihat sebagai keseluruhan undang-undang, aturan-aturan dan lembaga-lembaga yang mengatur kehidupan masyarakat demi kepentingan umum (hukum dalam arti Law, bukan right). Pada akhir Abad Pertengahan ius dalam sifat yang  subjektif, yang mempunyai arti kebalikan dari sifat objektif  atau bukan benda yang dimiliki seseorang, yaitu kesanggupan seseorang untuk sesuka hati menguasai sesuatu atau melakukan sesuatu(right, bukan law). Akhirnya hak pada saat itu merupakan hak yang subjektif merupakan pantulan dari hukum dalam sifat yang objektif.

Sedangkan Hak dan kewajiban mempunyai hubungan yang sangat erat  seperti tangan kanan dan tangan kiri dalam struktur tubuh manusia [4] yang mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia.  Kewajiban dibagi atas dua macam, yaitu kewajiban sempurna yang selalu berkaitan dengan hak orang lain dan kewajiban tidak sempurna yang tidak terkait dengan hak orang lain. Kewajiban sempurna mempunyai dasar keadilan, sedangkan kewajiban tidak sempurna berdasarkan moral.

Pada dasarnya berdiskusi tentang hak-hak asasi manusia di Indonesia sudah berjalan lama sekali. Dalam satu sisi, salah satu proklamator yaitu Bung Karno dan Seopomo menolak akan hak-hak asasi manusia karena paham itu merupakan produk-produk individualisme barat sedangkan wakil proklamator yaitu Bung Hatta dan Moch.Yamin,mereka mempertahankan hak-hak asasi manusia untuk penjaminan kelangsungan hidup manusia sehingga atas pengorbanan mereka hak-hak asasi manusia masuk dalam ruang lingkup Undang-Undang Dasar 1945. Namun pada era orde baru kadang-kadang penjaminan hak-hak asasi manusia tidak perlu karena adanya pancasila.[5]

B.     Macam-Macam Hak
1.      Hak Legal dan Hak Moral
Hak Legal
Menurut T.H Green untuk mempunyai sebuah yang legal tidak mudah mempunyai kekuatan yang diakui atau diberi oleh hukum akan tetapi sebuah kekuatan yang sebaliknya menjadi diakui oleh hukum maupun institusi-institusi hukum.[6] Dalam wikipedia ditulis bahwa hak legal adalah hak yang diberikan oleh hukum.
                        
                        Hak Moral
            Hak Moral mempunyai sifat solidaritas antar sesama manusia yang berprinsip pada peraturan etis  di masyarakat. Menurut H.J.Mc Closekey, hak moral biasanya dijelaskan manusia mengenai tuntutan yang sebaliknya menjadi diakui sedangkan menurut D.G.Ritchie. hak moral sebagai tuntutan individu atau pribadi pada lainnya yang diakui oleh masyarakat yang tidak mempunyai pengakuan negara.[7]

2.      Hak Positif dan Hak Negatif
Hak Positif
Hak positif adalah hak yang bersifat positif. seperti manusia berhak menyalurkan sesuatu kepada diri pribadi seseorang.
Hak Negatif
Hak Negatif adalah hak yang bersifat negatif. Seperti seseorang bebas  menyalurkan pendapatnya atau memilki sesuatu dalam arti orang lain tidak boleh menghindari apa yang seseorang itu lakukan atau memiliki hal itu
3.      Hak Khusus dan Hak Umum
Hak Khusus merupakan konsumsi dua pribadi atau rahasia organisasi atau perusahaan yang tidak boleh diketahui oleh lainnya yang tidak mempunyai jalinan relasi.
Hak Umum tentang hak asasi manusia yang dapat dimiliki oleh setiap warga neagara.
4.      Hak Individual dan Hak Sosial
Hak Individual Hak individual berkaitan dengan hak yang dimiliki individu-individu terhadap Negara. Negara tidak boleh menghindari atau mengganggu individu dalam mewujudkan hak-hak yang ia milki. Hak Sosial disini bukan hanya hak kepentingan terhadap Negara saja, akan tetapi sebagai anggota masyarakat bersama dengan anggota-anggota lain.
5.      Hak Absolute
Hak Absolute adalah hak yang mempunyai kewenangan mutlak tanpa pengecualian apapun serta berlaku dalam segala aspek dan tidak dipengaruhi oleh situasi dan keadaan
C.     Contoh Hak Warga Negara Indonesia
1.      Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.
  1. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
  2. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan.
  3. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai.
  4. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
  5. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri dari serangan musuh.
  6. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.
  7. Setiap warga negara berhak mendapatkan penanggulangan masalah sosial.[8]
  8. Setiap warga negara berhak mendapatkan alokasi sumber daya manusia potensial.[9]

D.    Pengertian Kewajiban
Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan,keharusan(suatu keharusan yang harus dilaksanakan oleh setisap insan manusia. Adapun kewajiban kita patuh pada HukumAllah, Orang Tua, Pemerintah dan lain sebagainya. Tujuan kewajiban tersebut agar mempunysi kekuatan akan kelakuan “Akhlaq yang baik”

E.     Macam-Macam Kewajiban
Adapun Macam-Macam Kewajiban Adalah
1.      Kewajiban Patuh pada Allah dan Rosulnya
Nabi Muhammad telah mengajari kita bahwa tentang Al Quran dan HadistNya Bahwa manusia adalanh sebaik-baiknya ciptaan Allah di dunia ini sehingga kita menjadi makhluk yang special dan mempunyai kedudukan yang tinggi untuk merawat makhluk-makhluk Allah yang lain. Nabi Muhammad telah mengajari banyak hal tentang kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan hukum sehingga kita dapat mengetahui mana hak manusia di dapatkan dan kewajiban manusia yang harus dilaksanakan.


2.      Kewajiban Anak Patuh Orang Tua
1.)    Hak orang tua yang masih Hidup
a.)    Mendapat perlakuan yang baik
Dalil hadits: “Berbuat baiklah kepada kedua orang tua lebih utama ketimbang shalat, shadaqah, puasa, haji, umrah dan jihad di jalan Allah.” (HR. Abu Ya’la dan Thabrani)
b.)    Mendapat perawatan yang baik dari anak-anaknya hingga maut menjemputnya, terlebih lagi bila ia telah lanjut usia. “Anak tidak dapat membalas kedua orang tuanya hingga ia mendapati sebagai budak lalu membelinya dan memerdekakannya.” (HR. Muslim)
2). Hak Orang Tua yang telah Meniggal
Ada seorang laki-laki menghadap Rasulullah SAW dan bertanya, “Wahai Rasulullah masih adakah kewajiban untuk berbuat baik kepada orang tuanya yang telah wafat?” Rasulullah SAW bersabda: “Ya, mendo’akannya, memintakan ampun untuknya, menunaikan janjinya, menghormati temannya, menyambungkan kerabat yang tidak dapat disambung oleh orang tua.” (HR. Abu Daud, Ibnu Hibban dan Al Hakim)
                        3) Hak Anak (Kewajiban Orang Tua terhadap Anak)
a. Mendapat nama yang baik dan mengaqiqahkannya. Untuk perempuan satu ekor kambing dan untuk laki-laki dua ekor kambing.
Dalil hadits: “Setiap bayi tergadaikan oleh aqiqahnya, disembelihkan kambing untuknya pada hari ke tujuh dan dicukur rambutnya.” (HR. Muslim)
b.  Bersikap lemah lembut dan sayang pada anak, tidak berbeda apakah itu anak perempuan ataupun anak laki-laki.
Dalil hadits: Aqra bin Habis melihat melihat Rasulullah SAW mencium cucunya Hasan, lalu Aqra berkata: “Sesungguhnya aku punya sepuluh anak, tetapi aku belum pernah mencium seorang pun diantara mereka” Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya orang yang tidak menyayangi tidak akan disayangi.” (HR. Bukhari)
c. Mendapat pendidikan dan pengajaran yang baik.
d. Mendapat makanan dan pakaian yang layak.
e. Dipisahkan ruang tidur anak laki-laki dengan anak perempuan bila sudah beranjak besar (Aqil Baligh).

Bagi sesama anak yang lebih tua menyayangi yang lebih muda dan yang lebih muda menghormati yang lebih tua. Saling menolong diantara mereka. Menjaga aib saudaranya dan juga menasihatinya bila melakukan kekhilafan.

3.      Kewajiban Pada Diri Sendiri
Pada dasarnya menjaga kehidupan bagi diri sendiri sangatalah penting atau diperlukan bagi manusia karena setelah mendapatkan pendidikan disekolah, pengontrolan dari orang tua, setelah  itu yang mempunyai sikap yang biak adalah diri sendiri agar tetap selalu dalam keadaan bersih lahir batin serta terhindar dari sifat-sifat tercela sehingga hidup akan terarah ke jalan yang benar sesuai harapan orang tua.
4.      Kewajiban terhadap Masyarakat  
Dalam kehidupan kita mengenal beberapa sebab yang menjadikan seseorang bisa menjadi saudara satu sama lain. Di antara sebab yang paling indah dan kekal adalah saudara karena keimanan atau agama yang sama. Sebagai seorang mu’min atau muslim kita mempunyai saudara seiman atau seagama, yang tentunya akan mempunyai kewajiban untuk saling membantu, saling menolong, saling menopang, bagaikan sebuah bangunan yang saling menguatkan. Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya muslim satu dengan yang lain adalah umpama bangunan yang saling menopang satu sama lainnya.” Allah Swt telah mensyari’atkan pada kita semua agar saling menguatkan ikatan dengan rasa cinta dan kasih sayang serta menghindari perpecahan dan permusuhan.[10]
Syariat Allah yang lain adalah agar kita selalu berbuat baik pada sesama muslim, Allah Swt berfirman, “Tiada kebaikan yang bisa menyelamatkan kalian, kecuali orang yang menyeru kepada shodaqoh dan berbuat baik antara sesama.” Termasuk berbuat baik kepada sesama muslim adalah ketika melihat saudara muslim kita berada dalam kerusakan maka kewajiban kita untuk memperbaikinya, ketika mereka menjauh maka dekatilah dan ketika melihat dua orang saling bermusuhan maka damaikanlah. Ketika seorang di antara kamu yang batuk ataupun bersin maka pujilah Allah dengan ucapan Alhamdulillah dan kewajiban yang mendengar untuk mengucapkan “Yarhamukallah“ dan diteruskan dengan ucapan, “Yahdikumullah Wayasluhu bainakum.”[11]

F.      Contoh tentang Kewajiban
1.      Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh
2.   Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)
3.   Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya
4.   Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia
5.  Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik
Penutup  
            Hak adalah efek atau dampak dari kewajiban. Praktek tentang hak di negara barat merupakan sarana tuntutan bagi rakyatnya, karena mereka lebih mementingkan hak pribadi atau hak khusus daripada hak umum, sedangkan di negara timur praktek tentang hak merupakan sebuah pemberian  agar dapat perlindungan untuk hidup, beragama serta berinteraksi dengan yang lain. Hak akan muncul setelah melakukan kewajiban sebliknya juga karena ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan seperti keterangan penulis diatas dalam keterangan Bapak Dr.Abdul Muhayya,M.A pada kuliah filsafat akhlaq di kelas tasawuf-psikoterapi.


Referensi
1.      James,Rachel. Understanding Moral Philosohpy.Universitas of miami ,California.Dickenson publishing company.inc.
2.      Kitab Al Adzkar Karangan Al imam al faqih al muhadist muhyiddin abi zakariya yahya bin syaratun nawawi ad damsiqi
3.      Majalah Al Mihrab, edisi ke 10 26 maret 2005 tentang hak dan kewajiban sesasma muslim
4.      Magnis franz.Dr –Suseno “Kuasa dan Moral”2001. Gramedia Jakarta







[1] . James,Rachel. Understanding Moral Philosohpy.Universitas of miami ,California.Dickenson publishing company.inc. hal : 299
[2] . Al Iraqi berkata tentang Hadist ini masih dilihat isnadnya oleh Al Iraqi
[3] . wikipedia bahasa indonesia.Ensikopledia
[4] . Kuliah filsafat akhlaq dengan tema “Hak dan Kewajiban” penjelasan dari Dr. Abdul Muhayya,MA
[5] . Dr. Franz Magnis –Suseno “Kuasa dan Moral” hal : 78
[6] . James,Rachel. Understanding Moral Philosohpy.Universitas of miami ,California.Dickenson publishing company.inc.Hal 300
[7] .  ibid.  Hal 301
[8] . Teori dan praktek pemerintahan dan otonomi daerah<nurkholis>2007 gramedia Jakarta, hal : 58
[9] . ibid 58
[10] . Majalah Al Mihrab, edisi ke 10 26 maret 2005 tentang hak dan kewajiban sesasma muslim
[11] . Kitab Al Adzkar Karangan Al imam al faqih al muhadist muhyiddin abi zakariya yahya bin syaratun nawawi ad damsiqi



Presented by : Achmad Nadhif ( Pengurus PC. IPNU   Jepara)